*/

Senin, 12 September 2016

Kemampuan Komunikasi yang Evektif


1.                  Pengenalaln - Kemampuan Komunikasi yang Evektif
Keterampilan komunikasi merupakan aspek terpenting dalam memprediksi keberhasilan di dunia pekerjaan maupun yang lainnya. Kemampuan komunikasi yang tepat dan akurat sangat mempengaruhi penyampaian informasi antara satu orang dengan yang lainnya.
Ketika diminta untuk mendefinisikan pengertian komunikasi kebanyakan orang akan mendefiniskan bahwa komunikasi merupakan proses berbicara ataupun mendengarkan. Namun dibalik hal tersebut, Komunikasi  tidak hanya sekedar berbicara dan mendengarkan melainkan mencakup penerimaan informasi yang melibatkan perorangan atau kelompok. Komunikasi yang efektif tergantung pada kekayaan ide-ide.
Skill komunikasi merupakan suatu kemampuan dimana seseorang mampu menyimak dan menyampaikannya kembali kehadapan orang banyak. Jika jelas penyampaian maka informasi itu berjalan dengan lancer, begitu juga sebaliknya. Proses Berkomunikasi terdiri dari beberapa tahap, tahapan-tahapan dalam proses berkomunikasi antar lain sebagai berikut.
•           Source
Source merupakan sumber pesan. Pengirim harus tahu mengapa komunikasi diperlukan serta apa manfaat yang diperoleh.
•           Message
Message merupakan pesan informasi yang akan kita sampaikan. Pesan yang dikirim harus jelas sehingga proses komunikasi dapat berjalan dengan efektif
•           Encoding
Encoding adalah proses mengambil pesan Anda dan mentransfer ke dalam format yang tepat untuk berbagi dengan audiens Anda. Hal ini membutuhkan mengetahui audiens Anda dan memastikan bahwa pesan Anda menyediakan semua informasi yang mereka butuhkan.

•           Channel
Channel adalah metode komunikasi yang Anda pilih seperti tatap muka, melalui telepon, atau melalui email.
•           Decoding
Decoding adalah proses menerima pesan secara akurat dan mengharuskan audiens Anda memiliki sarana untuk memahami informasi yang Anda berbagi.
•           Receiver
            Sebuah respond dari penerima ketika mengirim sebuah pesan. Kemungkinan untuk mendapatkan respon tersebut dapat ditingkatkan dengan cara mengatasi kekhawatiran penerima dan menangani manfaat tertentu sebagai bagian dari komunikasi.
•           Feedback
Feedback memungkinkan kita untuk mengukur seberapa sukses jalannya suatu komunikasi. Hal ini juga dapat membantu kita pada proses komunikasi di kemudian hari.
•           Context
Melibatkan hal-hal seperti hubungan Anda dengan audiens, budaya organisasi dan lingkungan umum Anda.

2.                  Perspektif Dalam Berkomunikasi
Cara memandang yang kita gunakan dalam mengamati kenyataan akan menentukan pengetahuan yang kita peroleh. Suatu perspektif tidak berlaku secara semena – mena. Rumah adalah rumah, tidak mungkin atas nama perspektif ia dianggap jeruk. Kata-kata yang sama dapat memiliki arti yang sangat berbeda tergantung pada cara kita menafsirkan mereka. Ada banyak factor lain yang dapat mempengaruhi perspektif kita, sehingga mempengaruhi cara kita berkomunikasi dengan orang lain. Beberapa factor ini datang dari pengalaman masa lalu, prasangka kita, perasaan kita, dan lingkungan sekitar kita.

3.                  Unsur-unsur Komunikasi
Hal yang dibutuhkan untuk berkomunikasi dengan orang lain tidak hanya menggunakan kata-kata. Ketika mulai belajar komunikasi, disanalah akan menemukan bahwa berkomunikasi lebih dari kata-kata. Dalam komunikasi tatap muka, kata-kata kita hanya bagian dari pesan.
Komunikasi secara bertatap langsung mencakup aspek non-verbal yang paling dipercaya dan paling efektif berkomunikasi ketika semua tiga elemen komunikasi seperti nada suara, gerak tubuh, dan tatap muka yang selaras satu sama lain.

Nada bicara dalam menyampaikan informasi sangat berpengaruh baik mencakup tinggi rendahnya nada suara serta penekanan saat penyampaian informasi. Selain itu bahasa tubuh sangat berpengaruh pada komunikasi. Komunikasi verbal tidak terlalu berpengaruh dibandingkan dengan komunikasi non-verbal. Selain itu terdapat juga komunikasi fisik, dimana komunikasi ini jarang digunakan namun lebih efektif dibandingkan dengan komunikasi verbal. Salah satu contohnya dengan menepuk pundak, dengan cara demikian kita bias langsung mencuri perhatiannya sehingga akan menjadi lebih dekat dibandingkan dengan hanya berbicara saja.